Kue Bagea Maluku: Cita Rasa Tradisional yang Kaya Akan Sejarah
Masyarakat Maluku telah lama membuat dan menikmati Kue Bagea sebagai camilan tradisional khas daerah mereka. Kue ini memiliki tekstur keras di luar namun mudah lumer di mulut, serta cita rasa khas dari bahan utama berupa sagu. Banyak orang menjadikan Bagea sebagai oleh-oleh karena rasanya yang unik dan nilai budayanya yang kuat.
Asal-usul dan Filosofi
Masyarakat Maluku mengandalkan sagu sebagai makanan pokok sejak dahulu, dan mereka mengolahnya menjadi berbagai jenis panganan, salah satunya Bagea. Kue ini bukan hanya camilan biasa, tetapi juga simbol dari ketahanan pangan lokal dan kearifan budaya mereka.
Bahan dan Cara Pembuatan
Untuk membuat kue Bagea, masyarakat biasanya menggunakan:
- Tepung sagu
- Kacang kenari atau mete
- Gula pasir
- Kayu manis
- Cengkeh
- Jahe
- Margarin atau minyak kelapa
- Telur
Mereka mencampurkan tepung sagu dengan rempah-rempah, menambahkan kacang dan bahan lain, lalu membentuk adonan menjadi bulat pipih. Setelah itu, mereka memanggang adonan hingga menjadi keras namun tetap gurih dan nikmat saat disantap.
Ciri Khas Rasa dan Tekstur
Kue Bagea memiliki ciri khas pada teksturnya yang keras di luar namun lumer dan renyah saat dikunyah. Rasa gurih dari kacang kenari dan hangatnya rempah-rempah seperti kayu manis dan jahe membuat banyak orang ketagihan. Biasanya, mereka menikmati kue ini sambil minum teh atau kopi di sore hari.
Manfaat Kesehatan
Kue Bagea tidak hanya lezat, tapi juga memberikan manfaat kesehatan. Jahe dan kayu manis di dalamnya membantu menghangatkan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan alami. Sementara sagu memberi energi tahan lama, dan kacang kenari menjaga kesehatan jantung.
Oleh-oleh Khas yang Tak Terlupakan
Banyak wisatawan membawa pulang kue Bagea sebagai oleh-oleh khas Maluku. Kue ini memiliki daya tahan lama dan kemasan praktis, menjadikannya buah tangan yang sempurna dari Tanah Rempah.