Kue Lepek Binti Khas Bengkulu: Cita Rasa Gurih dari Tradisi yang Tetap Hidup
Masyarakat Bengkulu menjadikan Kue Lepek Binti sebagai salah satu kuliner tradisional yang paling dicintai. Mereka menyajikan kue ini dalam acara adat, perayaan keagamaan, hingga sebagai camilan sore di rumah. Aroma daun pisang yang harum dan rasa gurih dari ikan berbumbu rempah langsung menggoda siapa pun yang mencicipinya.
Asal-Usul dan Makna Kue Lepek Binti
Orang Bengkulu menamai kue ini “Lepek Binti”. Kata lepek berarti bungkus daun pisang, sedangkan binti berarti isi atau inti. Masyarakat menggunakan nama tersebut untuk menggambarkan perpaduan antara bahan alami dan nilai tradisi.
Keluarga-keluarga di Bengkulu sering membuat Lepek Binti bersama, sehingga mereka mempererat kebersamaan melalui proses memasak. Mereka membungkus adonan dengan daun pisang sambil bercengkerama dan berbagi cerita.
Tradisi ini memperlihatkan bagaimana masyarakat Bengkulu menjaga kehangatan dan nilai gotong royong melalui kuliner khas daerahnya.
Bahan dan Cara Membuat Kue Lepek Binti
Warga Bengkulu menyiapkan bahan utama Lepek Binti dari tepung beras ketan, santan, dan sedikit garam. Mereka mengolah ikan tongkol atau tenggiri menjadi suwiran, lalu menumisnya bersama bumbu halus dari bawang merah, bawang putih, cabai, dan lengkuas. Setelah bumbu meresap, mereka mencampurkan isian itu dengan adonan ketan.
Selanjutnya, mereka membungkus adonan menggunakan daun pisang muda yang sudah dilayukan di atas api agar lentur. Setelah semua kue terbungkus rapi, mereka mengukusnya hingga matang. Proses pengukusan ini mengeluarkan aroma harum daun pisang yang khas dan menggugah selera.
Lepek Binti menampilkan tekstur ketan yang lembut dengan rasa gurih dan sedikit pedas yang membuat penikmatnya ingin menambah lagi.
Ciri Khas dan Keunikan Kue Lepek Binti
Masyarakat Bengkulu mempertahankan cara pembuatan Lepek Binti secara tradisional. Mereka tidak menambahkan bahan pengawet atau pewarna buatan agar cita rasa alaminya tetap terjaga.
Mereka juga menggunakan daun pisang sebagai pembungkus alami yang menambah aroma khas. Setiap kali kue ini keluar dari kukusan, aromanya langsung memenuhi dapur dan menggoda selera.
Penduduk Bengkulu sering membawa kue ini sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau teman, karena kue ini dapat bertahan selama beberapa hari tanpa bahan kimia tambahan.
Nilai Budaya dan Filosofi di Balik Kue Lepek Binti
Masyarakat Bengkulu tidak hanya membuat Lepek Binti untuk dinikmati, tetapi juga untuk menjaga warisan budaya. Mereka mengajarkan anak-anak cara membungkus dan mengukus kue ini agar tradisinya tidak hilang.
Setiap keluarga memiliki cara tersendiri dalam mengolah bahan dan membungkus kue, namun semua tetap berpegang pada resep turun-temurun.
Melalui Lepek Binti, masyarakat Bengkulu menunjukkan semangat gotong royong, kebersamaan, dan kecintaan terhadap kuliner tradisional yang memperkaya identitas daerah.
Manfaat Kesehatan Kue Lepek Binti
Lepek Binti tidak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan karena menggunakan bahan alami.
- Memberikan Energi Tahan Lama: Ketan menyediakan karbohidrat kompleks yang memberi tenaga secara bertahap sepanjang hari.
- Menambah Asupan Protein: Ikan tongkol dan tenggiri menyumbang protein tinggi yang membantu pembentukan otot serta perbaikan jaringan tubuh.
- Menjaga Keseimbangan Gizi: Santan memberikan lemak sehat yang bermanfaat untuk kulit dan membantu penyerapan vitamin.
- Menguatkan Sistem Imun: Bumbu seperti bawang putih dan cabai mengandung zat antimikroba yang membantu tubuh melawan infeksi.
- Menjaga Pencernaan: Proses pengukusan menjadikan Lepek Binti rendah minyak dan mudah dicerna oleh tubuh.

