Monumen Kapal Selam Surabaya: Menyelami Sejarah Maritim Indonesia

Monumen Kapal Selam Surabaya

Menyelami Sejarah di Monumen Kapal Selam Surabaya

Monumen Kapal Selam Surabaya (Monkasel) menghadirkan pengalaman wisata sejarah yang unik dan edukatif di pusat Kota Surabaya. Kami dapat menemukannya di Jalan Pemuda No.39, tepat di tepi Sungai Kalimas. Di sana, pengelola membuka akses bagi pengunjung untuk menjelajahi kapal selam asli milik TNI Angkatan Laut, yaitu KRI Pasopati 410.

Sejarah Singkat KRI Pasopati 410

Pemerintah Indonesia membeli KRI Pasopati 410 dari Uni Soviet pada tahun 1962. TNI AL kemudian mengoperasikannya dalam Operasi Trikora demi merebut Irian Barat dari Belanda. Setelah menyelesaikan tugasnya, pihak TNI mengubah kapal ini menjadi monumen sebagai bentuk penghormatan kepada para prajurit laut dan untuk memperkenalkan sejarah maritim kepada masyarakat luas.

Pengalaman Unik di Dalam Kapal Selam

Pengelola monumen mengizinkan kita masuk dan menyusuri lorong-lorong sempit yang dulu digunakan para awak kapal. Kita bisa melihat langsung ruang torpedo, kabin perwira, ruang mesin, hingga pusat kendali yang masih terjaga orisinalitasnya. Pemandu lokal juga menjelaskan fungsi setiap bagian kapal dan sejarah operasionalnya, menjadikan kunjungan ini sarat edukasi.

Fasilitas Penunjang

Monkasel menyediakan berbagai fasilitas seperti ruang teater untuk menonton film dokumenter, taman hijau untuk bersantai, area bermain anak, serta tempat duduk nyaman bagi pengunjung. Letaknya yang strategis membuat tempat ini mudah dijangkau oleh wisatawan dari dalam dan luar kota.

Makna dan Edukasi

Melalui kunjungan ke Monumen Kapal Selam Surabaya, kita bisa mengenal lebih dekat sejarah perjuangan angkatan laut Indonesia. Tempat ini tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik, menjadikannya pilihan ideal untuk wisata keluarga, pelajar, maupun pecinta sejarah.

Manfaat Kesehatan

Berikut ringkasan singkat manfaat kesehatan dari mengunjungi Monumen Kapal Selam Surabaya:

  • Aktivitas fisik ringan: Menyusuri kapal membantu menjaga kebugaran tubuh.
  • Melatih keseimbangan: Ruang sempit dan tangga meningkatkan koordinasi tubuh.
  • Stimulasi mental: Informasi sejarah merangsang daya pikir dan konsentrasi.
  • Redakan stres: Suasana taman monumen bantu menenangkan pikiran.
  • Interaksi sosial sehat: Wisata bersama keluarga atau teman mendukung kesehatan emosional.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *